Friday, December 4, 2009

buat mereka yang disayangi

Pernahkah anda menatap orang-orang 
yg anda sayang saat mereka sedang tidur? 

Kalau belum, cubalah sekali saja menatap 
mereka saat sedang tidur. 
Saat itu yang tampak adalah ekspresi paling 
wajar dan paling jujur dari seseorang. 

Perhatikanlah ayah anda 
saat beliau sedang tidur. 
Sedarilah, betapa badan yang dulu kuat 
dan gagah itu kini semakin tua dan lemah, 
betapa rambut-rambut putih 
mulai menghiasi kepalanya, 
betapa kerut merut mulai terpahat di wajahnya. 
Orang inilah yang tiap hari bekerja keras 
untuk kesejahteraan kita, anak-anaknya. 
Orang inilah, rela melakukan apa saja asal 
perut kita kenyang dan pendidikan kita lancar. 

Sekarang, beralihlah. ...
Lihatlah ibu anda.... 
Hmm...kulitnya mulai keriput dan tangan 
yang dulu halus membelai- belai 
tubuh bayi kita itu kini kasar kerana 
menempuhi k'hidupan yg m'cabar demi kita. 
Orang inilah yang tiap hari 
menguruskn keperluan kita. 
Orang inilah yang paling rajin mengingatkan dan 
membebeli kita semata- mata 
kerana rasa kasih dan sayang, 
dan sayangnya, itu sering kita salah ertikan. 

Cubalah menatap wajah orang-orang 
yang kita cintai..sayangi itu... 
Ayah, Ibu, Suami, 
Isetri, Kakak, Adik, Anak, Sahabat, 
Semuanya... 

Rasakanlah sensasi yang timbul sesudahnya. 
Rasakanlah energi cinta yang mengalir 
perlahan-lahan
saat menatap wajah 
mereka yang terlelap itu. 

Rasakanlah getaran cinta yang mengalir 
deras ketika mengingat betapa 
banyaknya pengorbanan yang telah 
dilakukan orang-orang itu untuk 
kebahagiaan anda. 

Pengorbanan yang kadang2 tertutupi oleh 
salah faham kecil yang entah 
kenapa selalu saja nampak besar. 

Secara ajaib Tuhan mengatur agar 
pengorbanan itu akan tampak lagi 
melalui wajah-wajah jujur mereka 
saat sedang tidur. 

Pengorbanan yang kadang melelahkan 
serta memenatkan mereka
namun enggan mereka ungkapkan. 
Dan ekspresi wajah ketika tidur pun
membantu utk mengungkap segalanya. 

Tanpa kata, tanpa suara dia 
berkata... "betapa 
lelahnya..penatnya aku hari ini". 
Dan penyebab lelah/penat itu? 
Untuk siapa dia berpenat lelah
Tak lain adalah 
KITA..... 

Suami yang bekerja keras mencari nafkah, 
isteri yang bekerja keras mengurus dan 
mendidik anak, juga rumah. 
Kakak, adik, anak, dan sahabat yang 
telah menemani hari-hari suka dan duka 
bersama kita. 

Resapilah kenangan-kenangan manis dan 
pahit yang pernah terjadi dengan 
menatap wajah-wajah mereka. 
Rasakanlah betapa kebahagiaan dan 
rasa terharu seketika menerpa jika 
mengingat itu semua. 

Bayangkanlah apa yang akan terjadi jika 
esok mereka "orang-orang terkasih itu" 
tak lagi membuka matanya, 
untuk selamanya ... "



syukran kakak sbb forwardkn email ni.. (^_^)

No comments: